Selasa, 31 Mei 2016

Jenis-jenis mesin Jahit

Seiring perkembangan teknologi secara umum mesin jahit dibagi menjadi dua jenis menurut skala penggunaannya yaitu :
1.Mesin Jahit rumahan dan
2.Mesin jahit skala industri,
Dan kang Sun akan coba uraian secara singkat sesuai kemampuan dan pengetahuan terbatas kang Sun tentang mesin jahit secara umum, simak terus yaaa...

1. Mesin jahit Rumahan
Umumnya mesin jahit Rumahan hanya dipakai untuk Menjahit biasa yg digunakan sekali2 karena keterbatasan performa dan kecepatan jahit nya walau tak jarang sebagian orang menggunakannya untuk kepentingan produksi mengingat mesin rumahan ini tidaklah terlalu mahal dibanding mesin industri, mesin jahit Rumahan ini dibagi dua jenis yg satu mesin jahit biasa atau orang sering menyebutnya mesin jahit kecil atau mesin butterfly  mesin jenis ini bentuknya pun berukuran kecil dengan media penggerak nya standar menggunakan kayuhan kaki kedepan-kebelakang(manual) dan sekarang sudah dilengkapi dgn dynamo kecil untuk menggerakkan nya, mesin jenis ini biasanya bermerk singer, buterfly, standar, linda, dll dan satunya lagi Mesin Portable dmn mesin rumahan yg satu ini harganya biasanya lebih mahal dari mesin jahit kecil biasa dalam satu mesin bisa digunakan untuk bermacam2 bentuk jahitan dari mulai jahitan lurus biasa, Zigzag, variasi an sampai untuk lubang dan pasang kancing tergantung type mesinnya, mesin portable sesuai namanya mesinnya bisa dibawa dan dipakai dimanapun sesuai keperluan karena mesin portable bobotnya terbilang ringan karena bahan cover dan casing nya kebanyakan berbahan plastik tidak dilengkapi dgn kaki dan meja seperti mesin jahit pada umumnya sehingga memudahkan untuk dibawa, dijinjing atau berpindah tempat, mesin ini biasanya  bermerk Juki, brother, janome, singer, Riccar, dll

2. Mesin Jahit skala Industri
Sesuai namanya mesin jahit skala industri (Industrial Sewing Machines) dibuat untuk memenuhi kebutuhan Industri dan umumnya bodi mesinnya besar dan berkecepatan tinggi (highspeed), mesin mesin jenis ini biasa kita jumpai dipabrik-pabrik konveksi dan Garment manufaktur dengan sistem penggerak motor (dynamo)  nya ada yg manual dan ada yg otomatis (dynamo servo), dan disini kang Sun coba uraikan Jenis-jenis Mesin jahit industri sesuai nama dan fungsinya:

-Mesin Jahit Jarum Satu lockstitch (single needle lockstitch)

Fungsi : Menjahit lurus 


-Mesin Jahit Jarum satu dengan pisau (Side Cutter) 

Fungsi : Menjahit lurus sambil memotong tepian kain


-Mesin Jahit Jarum dua lockstitch (Double needle lockstitch) 

Fungsi : Menjahit Lurus dengan dua Jarum dengan sekoci


-Mesin Zigzag 

Fungsi : Menjahit biasa dengan bentuk jahitan menyerupai Zigzag an


-Mesin Jahit Jarum Dua Rantai (Double Needle Chainstitch) 

Fungsi : Menjahit Lurus dengan bagian bawah jahitan berbentuk anyaman yg menyerupai rantai


-Mesin Obras (Overlock) 

Fungsi : Menjahit dan mengunci tepian kain 


-Mesin Kamput (Overdeck) 

Fungsi : menjahit lipatan kain pada kaos atau Sweater, baju anak dsb nya


-Mesin Lilit (Mike up)

 Fungsi : Menjahit sambungan lengan, ketiak sampai tepian pinggang pada kemeja atau menjahit sambungan inseam pada celana jeans dengan bentuk jahitan bawah berbentuk anyaman rantai (biasanya menggunakan dua Jrm untuk kemeja dan tiga jarum untuk celana jeans) 


-Mesin Kansai

 Fungsi : Menjahit berbentuk rantai biasa dipakai pada ban pinggang pada celana formal, jeans dsb 


-Mesin Bartek/Tress (Bartack) 

Fungsi : memperkuat jahitan berbentuk Zigzag 


-Mesin Lubang Kancing (Buttonholer) 

Fungsi : membuat bentuk jahitan tepian pada lubang kancing(rumah kancing) ada yg berbentuk mata ayam(untuk lubang kancing celana, jeans)  dan ada yg berbentuk Zigzag an biasa berbentuk persegi (biasa dipakai pada kemeja, wangki, gamis dsb) 


-Mesin Pasang Kancing (Buttonholer ataching) 

Fungsi : menjahit/memasang kancing 

Demikianlah Jenis-jenis mesin jahit menurut skala penggunaannya versi kang Sun kurang dan lebihnya mohon dimaklumi semoga bermanfaat.. 







Minggu, 29 Mei 2016

Sejarah Mesin Jahit

Mesin jahit adalah peralatan mekanis atau elektromekanis yang berfungsi untuk menjahit.Sejarah jahit-menjahit dengan menggunakan jarum sudah dimulai pada awal-awal peradaban manusia. Bahan jarumnya bermacam-macam, ada yang terbuat daribatu,tembaga,tulang, ataupun gading.Jarum yang masih kasar itu digunakan untuk menyatukan kulit hewan menjadi pakaian. Sementara benang yang digunakan dibuat dari otot hewan. Jarum logam digunakan sekitar abad ke-14, yang merupakan jarum dengan menggunakan lubang yang umum dijumpai pada saat ini.
Awal penemuan mesin Jahit Pada tahun 1755, seorang imigran Jerman, Charles Weisenthal, yang tinggal di Inggris, mematenkan penemuan jarumnya yang khusus dirancangnya untuk sebuah mesin. Sayangnya patennya tidak merinci mesin yang menggunakan jarum tersebut.
Berikutnya, seorang pembuat lemari asal Inggris,Thomas Saint yang juga mematenkan mesin jahit pada tahun 1790. Tidak diketahui apa Saint benar-benar membuat prototipe mesin yang digunakan pada saat itu, atau hanya sekadar mematenkan agar mendapatkan royalti, kelak jika mesin itu bisa dibuat. Yang pasti, Thomas Saint merinci dalam patennya sebuah benda tajam yang dapat membuat lubang pada kulit dan memasukkan jarum pada lubang yang ada. Selangkah lebih maju dari Weisenthal. Namun reproduksi temuan Saint itu ternyata tidak bisa beroperasi.Perkara Paten ini juga dilupakan oleh Balthasar Krems. Warga berkebangsaan Jerman ini menemukan mesin otomatis untuk menjahit topi pada tahun 1810. Dia tidak mematenkan temuanya dan konon mesinnya tiadak pernah berfungsi dengan baik.
 Upaya untuk membuat mesin jahit memang tidak pernah pudar. Banyak pula yang akhirnya menyebabkan perang paten. Namun tidak sedikit pula yang berakhir dengan kegagalan. Contohnya John Adams Doge dan John Knowles dari Amerika. Mereka berdua membuat mesin jahit pada tahun 1818 namun ujung-ujungnya mesin itu gagal saat digunakan untuk menjahit sejumlah kain.Mesin Jahit yang bisa berfungsi diciptakan oleh Barthelemy Thimonier pada tahun 1830. Mesin ini hanya menggunakan satu benang dan sebuah jarum kait seperti jarum bordir atau sulam. Sayangnya, temuan ini tidak memperoleh sambutan baik dari masyarakat. Bahkan dirinya hampir terbunuh ketika sejumlah penjahit membakar pabrik garmen miliknya karena takut tersaingi dan menimbulkan pengangguran akibat temuan mesin jahitnya.Kembali seorang Amerika mencoba membuat mesin jahit dan sukses pada tahun 1834, yang bernama Walter Hunt. Namun anehnya, dia tidak merasa bahagia dengan temuannya, karena dia merasa temuannya akan menimbulkan pengangguran.
Puncak penemuan mesin jahit terjadi di Amerika Serikat yang ditemukan oleh Elias Howe. Mesin buatannya menggunakan dua benang dari arah berlawanan dan memiliki jarum berlubang untuk benang di bagian ujung. Jarum itu didesak menembus kain dan membuat semacam lengkungan benang di sisi bawah kain. Sebuah benang dari arah lain disisipkan ke dalam lengkungan tadi. Lalu kedua benang membuat jalinan yang mengunci kain. Kabarnya temuan ini inspirasi dari mimpinya. Dalam mimpinya, perut Howe ditusuk oleh seorang kanibal dengan tombak dalam tidurnya. Bentuk ujung tombak inilah yang dijadikan inspirasi buat menciptakan jarum yang sudah lama dicarinya.Namun setelah penemuannya, Howe dihadapkan pada masalah dengan mempertahankan paten dan memasarkan temuannya. Akhirnya dia berjuang selama sembilan tahun. Perang paten sendiri pecah ketika Isaac Singer menemukan mekanisme naik turun pada mesin jahit dan Allen Wilson mengembangkan alat kait pemintal berputar. Mesin jahit belum menjadi barang produksi massal hingga tahun 1850-an. Setelah Isaac Singer berhasil membuat mesin jahit dengan jarum jahit yang bisa digerakkan kayuhan pedal kaki, maka kesuksesan penjualan mesin jahit secara komersial terbuka. Sebelumnya, mesin jahit terdahulu menggerakkan jarumnya dari pinggir dan digerakkan dengan tangan.Bagaimanapun, mesin Isaac Singer menerapkan mekanisme jalinan dua benang yang dipatenkan Howe. Maka Elias Howe menuntut Isaac Singer atas paten yang serupa dan berhasil memenangkan perkaranya pada tahun 1854. Sebenarnya Walter Hunt menerapkan jalinan benang dari dua sumber benang dan jarum berlubang. Namun pengadilan memutuskan paten jatuh ketangan Howe setelah Hunt membatalkan patennya.Jika Hunt tetap mematenkan temuannya, Elias Howe dapat dikalahkan dalam perkaranya dengan Isaac Singer. Maka atas kekalahan itu, Isaac Singer harus membayar royalti paten Elias Howe. Jika saja paten yang dimiliki warga Inggris, John Fisher pada tahun 1844 itu tidak hilang, maka Fischer akan terlibat dalam perang paten mesin jahit. Pasalnya mesin renda buatannya menerapkan mekanisme yang serupa dengan mesin Howe maupun Singer.Keberhasilan dalam mempertahankan hak atas patennya membuat keuntungan Elias Howe melonjak tajam. Pendapatan tahunannya yang semula 300 dolar Amerika menjadi lebih dari 200.000 dolar AS per tahun untuk saat itu. Dalam kurun waktu 14 tahun (1854-1867), Howe mengumpulkan dana hingga 2 juta dolar AS atas temuannya. Ia lantas menyisihkan sebagian kekayaannya selama Perang Saudara Amerika bagi Pasukan Infantri dan sebagian lagi sumbangan atas nama pribadinya.

Sumber:
*.Artikel Mesin Jahit, Harian Umum Kaltim Pos tanggal 20 Desember 2006
*. Wikipedia, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mesin_jahit?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C2472053527